Rabu, 05 Oktober 2011

Latar Belakang Berdirinya bani Umaiyah di Andalusia

LATAR BELAKANG BERDIRINYA BANI UMAYAH DI ANDALUSIA
Makalah
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“SEJARAH ISLAM KAWASAN AFRIKA”

Disusun Oleh:
UMI NURVITASARI NIM A52210058
SITI MA’RIFAH

Dosen Pengampu:
Bapak ABDUL AZIZ MEDAN

FAKULTAS ADAB
JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUNAN AMPEL SURABAYA
2011

Penulis

PEMBAHASAN
A. Asal usul nama Daulah Umaiyah
Nama “Daulah Umaiyah” berasal dari nama “Umaiyah Ibn “ Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, yaitu salah seorang pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy di zaman Jahiliyah. Umaiyah ini senantiasa dengan pamannya untuk merebut pimpinan dan kehormatan dalam masyarakat bangsanya. Dan ia memang memiliki cukup unsur-unsur yang diperlukan untuk berkuasa dizaman jahiliyah itu, karena ia berasala dari keluarga bangsawan, serta mempunyai cukup kekayaan dan sepuluh orang putra-putra yang terhormat dalam masyarakat. Orang-orang yang memiliki ketiga macam unsure-unsur ini di zaman Jahiliyah, berarti telah mempunyai jaminan untuk memperoleh kehormatan dan kekuasaan.
B. Latar Belakang Berdirinya Bani Umaiyah di Andalusia
Kekuasaan Bani Umaiyah 1 berumur kurang lebih 90 tahun. Pada tahun 750 M bani Umaiyah 1 telah mengalami keruntuhan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Sistem pergantian kholifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab, yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan system kholifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat dikalangan anggota keluarga istana.
2. Latar belakang terbentukanya dinasti Umaiyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi’ah (para pengikut Ali) dan Khowarij terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti dimasa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti dimasa pertengahan kekuasaan bani Umaiyah. Penumpasan gerakan-gerakan ini banyak mengurangi kekuatan pemerintah.
3. Pada masa kekuasaan bani Umaiyah, pertentangan etnis antara suku Arabia utara (Bani Qays) dan Arabia Selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum islam makin meruncing. Perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umaiyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan.
4. Lemahnya pemerintahan daulah Bani Umaiyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah dilingkungan istana, sehingga anka-anak kholifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Di samping itu golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Dinasti Bani Umaiyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al Abbas Ibnu abdu al Mutholib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan Syi’ah dan kaum Mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintahan Bani Umayah. Akhirnya pada saat itu Daulah Bani Umaiyah digulingkan Bani Abbas yang bersekutu dengan Abu Muslim al Khurasani. Sedangkan Marwan bin Muhammad, merupakan Kholifah terakhir Bani Umaiyah yang melarikan diri ke mesir, di tangkap serta dibunuh disana.
Ketika Bani Abbasiyah berkuasa, banyak pemuka yang mendukung pemerintahan bani Umayyah serta keluarga Bani Umaiyah yang dikejar-kejar dan di tangkap oleh Daulah Bani Abbasiyah. Mereka lalu dipenjarakan bahkan diantara mereka ada yang di bunuh. Namun, salah seorang diantara keluarga Bani Umaiyah ada yang selamat dari kejaran para pendukung Bani Abbas, yaitu Abdur Rahman bin Muawiyah bin Hisyam bin Abdul Malik atau yang dikenal dengan nama Abdurrohman ad Dakhil. Melalui Palestina dan Afrika utara, ia berhasil memasuki wilayah Andalusia. Keberhasilannya itu tidak didapat dengan cara mudah, tetapi melalui usaha yang gigih. Sebab pada masa itu, Andalusia telah diperintah oleh keturunan Arab yang bernama Yusuf bin Abdurrohman al fikri. Pada masa pemerintahannya banyak timbul kekacauan akibat terjadinya pertentangan antara sesame kabilah arab dan antara bangsa Arab dengan bangsa Barbar.
Pertentangan itu membuka peluang bagi Abdurrohman untuk ikut serta dalam percaturan politik dalam negeri di Andalusia. Agar mudah memasuki negeri itu, ia terlebih dahulu mengutus orang kepercayaannya yang bernama Badar untuk mencari tahu tentang situasi yang ada di Andalusia. Utusan Abdurrohman itu diterima dengan baik oleh kabilah-kabilah Arab, oleh karena itu Abdurrohman dapat memasuki wilayah Andalusia tanpa mengalami banyak hambatan dan ia banyak memperoleh pengikut diwilayah tersebut. Masuknya abdurrohman ke wilayah Andalusia membuat Ysuf marah, ia berusaha mengusir Abdurrohman dari wilayah kekuasaannya itu. Akibat dari tindakan Yusuf itu, Abdurrohman dan para pengikutnya melakukan perlawanan. Sehingga terjadilah pertempuran antara keduannya di dekat kota Kordova pada tahun 139 H atau 758 M. Peperangan ini dimenangkan oleh Abdurrohman al-Dakhil. Dengan demikian Abdorrohman memasuki kota Kordova sebagai panglima besar yang membawa kemenangan. Sejak saat itulah Abdurrohman al- Dakhil mendirikan kerajaan Islam di Andalusia, sebagai kelanjutan dari kekuasaan Bani Umaiyah di Damaskus yang telah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah.
Karena keberhasilannya memasuki wilayah Andalusia dan memperoleh banyak pengikut serta kegigihannya dalam usaha memperluas wilayah kekuasaan islam di Andalusia, maka Abdurohman diberi gelar al-Dakhil yang artinya orang yang berhasil memasuki wilayah Andalusia dan selamat dari kejaran pemerintah daulah Abbasiyah. Sementara itu, Abu Ja’far Al-Mansur memberinya gelar”Saqar Qurays” yang artinya Rajawali Qurays yang mampu terbang jauh ke wilayah Andalusia. Dinasti Umayyah di andalusia terus berkembang pesat sehingga menjadi pusat ilmu pengetahuan. Banyak orang belajar di andalusia dari seluruh penjuru dunia.Tercatat lebih dari 400.000 judul buku tersimpam di perpustakaan Di Andalusia juga memiliki simbol kejayaan besar lainnya berupa kota dan bangunan besar:Granada, Al hambra, Azzahra, Cordoba, Sevilla, benteng alcazar dan lain-lain.

Kesimpulan
“Daulah Umaiyah” berasal dari nama “Umaiyah Ibn “ Abdi Syams Ibnu Abdi Manaf, yaitu salah seorang pemimpin-pemimpin kabilah Quraisy di zaman Jahiliyah. Pada tahun 750 M bani Umaiyah 1 telah mengalami keruntuhan, dan akhirnya digantikan oleh Daulah Abbasiyah. Ketika Bani Abbasiyah berkuasa, banyak pemuka yang mendukung pemerintahan bani Umayyah serta keluarga Bani Umaiyah yang dikejar-kejar dan di tangkap oleh Daulah Bani Abbasiyah. Namun, salah seorang diantara keluarga Bani Umaiyah ada yang selamat dari kejaran para pendukung Bani Abbas, yaitu Abdur Rahman bin Muawiyah bin Hisyam bin Abdul Malik atau yang dikenal dengan nama Abdurrohman ad Dakhil. Seiring berjalannya waktu, dengan semangat dan kegigihannya, akhirnya Abdurrohman al- Dakhil mampu mendirikan daulah Umaiyah di Andalusia.