Senin, 20 Juni 2011

Muhasabah diri

Di hari yang penuh berkah ini,
Ku letakkan pena cintaku,
Diatas buku yang suci,
Tuk mengisi lembaran-lembaran hariku.
NamaMu kutuliskan tepat ditengah kertasku,
Agar selalu teringat kewajibanku kepadaMu,
Baru kusadar,
Indahnya nikmat dariMu,
Kini baru kurasakan
Betapa sedih hidupku, tanpa kesadaran diri.
Tuhan,
Hilangkan noda-noda hitam,
Yang ikut menghiasi lembaran suciku,
Basuhlah semua kotoran-kotoran,
Yang tersisa dipinggir-pinggir hormon ini,
Dengan darah yang suci.
Tuhan,
Hiasilah tubuh ini dengan bunga surgaMu,
Tampakkanlah keindahan nuraniku,
Di setiap denyut nadiku.

Jumat, 17 Juni 2011

Impian kasihku

Impian Kasihku
Malam ini terasa dingin. Dan aku melihatmu sedang konsentrasi pada pandanganmu sendiri, yaitu mengambil gambar teman-teman dan akan kau abadikan dalam hidupmu. Meskipun dalam gambar tersebut tiada wajah aku, namun aku selalu merasa bahwa diri ini akan selalu memilikimu. Memang jika dilihat dari tampang wajah, mungkin aku gak pantas untukmu. Jarak kita bagaikan bumi dan langit, yang jauh. Bumi ada di bawah dan diinjak-injak oleh semua orang yang pernah hidup di dunia ini. Kau bagaikan langit yang selalu terlihat, meskipun hujan lebat datang dan menghambarkan halilintar, kau tetap terlihat dan selalu diatas. Sedangkan aku bagaikan bumi, yang selalu berada di bawah. Tak ada seorangpun yang tidak pernah mengetahui aku, aku selalu dibawah, sedang dirimu selalu di atas dan sangat luas serta tampak cerah selalu, meskipun beberapa saat kau terlihat curam, namun kau akan kembali semula. Sedangkan aku selalu berwarna begini, tak pernah berwarna cerah.
Kasih, sebenarnya aku ingin sekali mengucapkan sesuatu pada dirimu. Namun akankah kau mau mendengarnya? Apakah engkau tidak malu? Apakah aku pantas mengatakannya padamu?
Saat pertama kali aku bertemu padamu, hatiku sudah merasa bahwa aku akan mendapatkanmu. Sejak aku mendengar kata-katamu yang menghembus telinga dan hatiku, aku tambah yakin kalau suatu saat aku pasti akan mendapatkan kebaikan hatimu.
Detak jantungku selalu teriringi dengan namumu. Nafas aku selalu keluar untuk menunggu dirimu. Kau selalu mengucapkan kata-kata yang aku sukai. Kau katakan bahwa percaya diri, jujur itu adalah kata-kata yang indah dan harus dilakukan. Sedangkan dalam hatiku juga seperti itu. Hatiku selalu mengatakan bahwa percaya diri dan jujur adalah kunci sukses.
Saat ujian telah tiba, kau mengatakan hal tersebut. Hatiku tambah yakin bahwa suatu saat kau dan aku pasti akan saling mengenal dan hingga kau membawa aku di tempat yang indah, yaitu surga Allah SWT. Itulah yang aku inginkan kasih. Apakah kau merasa hal yang sama dengan isi hati kecilku ini?
Ketika kau hadir dan pergi dari pandanganku, mata ini masih melihat wajahmu, meskipun kau sudah berjalan jauh. Ketika kau datang tanpa membawa apa-apa, kau dengan rela dan senang hati untuk pergi dan meninggalkan aku, hanya untuk mencari coklat buat aku. Terima kasih cintaku.
Ketika kita hanya bertujuh, aku merasa itu adalah waktu yang paling berkesan untukku dan untukmu. Kau datang dan pergi hanya untuk aku, kau berbicara bahasa Madura, namun aku gak mengerti. Kau berbicara bahasa Indonesia selalu memberi semangat untuk hati dan jantungku agar selalu senang dan gembira. Itulah yang aku rasakan kasih. Tahukah engkau? Bahwa hati ini selalu memikirkanmu? Bahwa jantungku berdetak hanya untuk Allah dan juga untukmu?
Dalam sujudku di hening-hening waktu tidur semua orang, aku selalu meminta agar aku dan engkau bisa selalu bersama, hingga bisa mencapai surga abadi.
Malam ini aku merasa senang. Kasih kau datang dihadapan aku. Itu semua tidak kusangka. Kau mendekat dengan aku, meskipun kau tidak berbicara padaku, namun hal itu sudah menjadikan aku senang dan lebih semangat untuk mendapat cinta dan kasihmu.
Kasih, masih ingatkah engkau? Ketika aku berjalan menuju kampus? Kau bertanya kepada siapa? Itu adalah aku, kau bertanya kepada diriku. Iya , kau bertanya padaku. Ketika itu aku tanpa sengaja, aku melihat wajahmu, dan ternyata itu adalah engkau. Bagaimana rasanya hatiku ketika itu kasihku. Aku sangat senang bisa bertemu dengan tidak sengaja denganmu.
Aku ucapkan salam untukmu. Kemudian kau membalasnya dengan bertanya, “Mau kemana?”, aku menjawab dengan nada yang rendah dan tersenyum, “ Mau ke kampus”. Itulah tanyamu dan jawabanku. Ku lanjutkan langkah kakiku dan kau lanjutkan minum atau entahlah apa yang kau beli di situ. Meskipun kau menikmati enaknya minum dan makan di warung pojok bersama teman-temanmu, namun ternyata kau masih melihat aku lewat dan menyapa aku. Hatiku sangat senang dan beruntunglah aku yang sudah mengenalmu ini, meski kau belum tahu bagaimana perasaan aku pada ucapan-ucapanmu, dan pada hatimu.
Ketika kita mengadakan kunjungan di pasuruan, aku merasa lebih dekat denganmu. Ingatkah engkau? Ketika salah satu temanmu menginginkan catatan khusus untuk diklat yang kita lakukan itu? Dia ingin agar seluruh mahasiswa maupun mahasiswi untuk menulis siapa yang paling di kagumi ketika di acara diklat itu. Dan akhirnya aku menuliskan namamu di atas kertas putihku. Dengan sabar aku menunggu temanku untuk menulis nama siapa yang paling ia kagumi. Karena ketika itu bolpoin aku ada di kamar, dan tidak mungkin aku mengambilnya, soalnya kamarku ada di depan. Ku sabarkan tanganku yang sudah gatal dan ingin sekali menulis namamu di kertas suciku. Waktupun selalu berjalan, tanpa kusadari temanmu sudah menyuruhku untuk mengumpulkan kertasnya dan menginginkan agar kertasnya tadi di berikan kepada orang yang dikagumi tersebut. Ku cepat-cepat menulis namamu di kertas suciku, dan aku maju mundur untuk memberikan secarik kertasku padamu, akhirnya waktu telah habis, dan kusimpan tulisan itu di sakuku. Dengan rasa ingin menangis ku berusaha untuk bertahan agar tidak mengangis dan memakluminya. Karena kertasku belum kuberikan padamu kasihku.
Tak lama kemudian temanmu tadi membacakan kertas-kertas yang ada di tangannya. Namun kertas-kertas itu bukan untuk dirinya, namun untuk dirimu, untuk dirimu kasihku. Disitu tertulis kalau kau dan orang yang menulis kertas itu adalah seperjuangan, senasip, serta seras dan sepulau yaitu Madura. Aku merasa sedih sekali, karena belum bisa memberikan kertasku kepadamu. Maaf, maaf, maafkanlah aku, tanganku yang tidak mau memberikan kertas suci itu kepadamu kasihku.
Sudah lama aku merasa ada rasa lebih untuk dirimu, namun akankah kau mengenal diriku? Jika ku melihat wajahmu, kadang aku senang, namun kadang-kadang aku juga takut, takut kalau kau tidak menerima perasaan aku.
Suatu hari aku bertemu denganmu. Tiga hari berturut-turut. Aku melihat wajah manismu. Namun yang menjadikan aku kecewa, yaitu mengapa aku tidak mengatakan yang sebenarnya kepada dirimu? Kapan aku berani tuk mengatakannya? Namun apakah aku pantas? Aku seorang perempuan yang tidak pernah mengetahui bagaimana lelaki itu? Aku tidak pernah merasakan perasaan cinta? Akankah aku yang mengatakan terlebih dahulu? Apakah itu pantas? Tidak, tidak. Itu semua gak pantas. Aku ingin kau yang mengatakan dulu, namun jika ku menginginkanmu tuk mengatakan dulu, apakah kau mau? Sedih, sedih hati ini. Baru kali ini denyut jantungku berdebar tidak seperti biasa. Kurasakan kau memang yang cocok dengan hatiku, dan akan membawaku ke surga abadi selamanya.
Beberapa hari yang lalu, ketika kau mengisi diklat di pasuruan, kau mengatakan bahwa kau ingin melanjutkan studi di luar negeri. Akankah kau meninggalkan aku? Apakah kau merasa jauh dengan aku? Apakah aku boleh ikut bersamamu kasih? Ah itu adalah pertanyaan yang tidak ada gunanya, karena kau belum tahu perasaan aku padamu.
Namun jika itu benar, kau akan keluar negeri untuk melanjutkan studimu S3, aku akan tetap setia menunggumu, jika kau juga menginginkan aku bersamamu kasihku. Namun jika kau tidak merelakan aku untuk menunggumu, apa boleh buat berarti kau tidak mengikhlaskan aku denganmu selalu.
Saat yang paling indah, ketika kau terlihat tambah baik dan tampan kasihku. Aku menyebutmu kasih, karena aku, aku, aku ingin sekali menjadi kekasihmu hingga aku meninggalkan dunia ini. Ketika itu kau sangat baik dengan aku dan teman aku. Aku dan teman ku yang hanya berdua, dan itupun cewek-cewek semua, kau menawari aku, untuk kau antar. Meskipun kau tidak jadi mengantarkan aku dan temanku, namun kejadian itu masih teringat serta selalu membekas di benakku serta memoriku.
Kasih, semoga aku dan kau bisa bertemu dipelaminan. Aku sangat berharap hal itu, meskipun aku gak tahu kau sudah mengenal aku atau belum, kau sudah punya calon untuk di pelaminan atau belum, yang penting aku sudah terlanjur merasa lebih denganmu. Aku gak tahu, kau akan memilihku atau gak, yang penting sekarang aku berharap dan yakin, bahwa suatu saat pasti kau akan mengenal aku, dan memintaku untuk menjadi pendampingmu selalu, di dunia dan akhirat kelak. Aamiiin.

Rabu, 15 Juni 2011

Stratifikasi global

1. Stratifikasi sosial.
Keadaan ataupun kedudukan seseorang dalam dunia pasti akan ada persamaan dan perbedaan. Sekelompok manusia ada yang miskin dan ada yang kaya. Begitu juga pada negara, ada yang berkembang dan juga ada yang maju. Pelapisan-pelapisan Negara atau kelompok-kelompok inilah yang dinamakan dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial merupakan suatu sistem dimana kelompok manusia terbagi dalam lapisan-lapisan sesuai dengan kekuasaan, kepemilikan, dan prestise relative mereka. Kekuasaan yaitu kemampuan seseorang dalam mengendalikan orang lain. Kepemilikan adalah semua yang di ukur dengan basis materi. Sedangkan prestise yang berhubungan dengan gelar, seperti sarjana, doktor dan sebagainya.
Adapun sistem stratifikasi sosial yang utama yaitu;
a. Perbudakan, berciri dengan pemilikan orang tertentu oleh orang lain. Faktor adanya perbudakan yaitu adanya hutang dan peperangan.
b. Kasta. Dalam sistem ini status ditentukan oleh kelahiran dan berlaku seumur hidup. Sistem kasta di India ada lima, brahmana (pendeta dan guru), Ksatria (penguasa dan tentara), Waisya (pengusaha dan pedagang), Sudra (petani dan pekerja), dan yang terakhir adalah Dalit (kaum luar kasta, pekerja yang rendah atau tercemar).
c. Kelas. Suatu sistem kelas bersifat jauh lebih terbuka, karena lebih didasarkan pada uang atau pemikiran materi yang dapat diperoleh.

2. Stratifikasi global dan status perempuan.
Gender berada dalam ketiga sistem stratifikasi, yaitu perbudakan, kasta maupun kelas. Atas dasar gender dalam kesemua sistem ini, orang dipilah-pilah kedalam kategori-kategori dan diberi akses berbeda ke hal-hal yang baik dalam masyarakat.
Menurut Karl Marx, yang menentukan kelas sosial yaitu alat produksi. Sedangkan menurut Mark Weber, yaitu kepemilikan, prestise dan kekuasaan.
Davis dan Moore adalah dua orang fungsionalis, mereka menyimpulkan bahwa antar stratifikasi masyarakat tidak dapat dihindarkan, karena masyarakat harus memastikan bahwa posisinya terisi, kemudian beberapa posisi lebih penting daripada yang lain. Selain itu posisi yang lebih penting harus diisi oleh orang yang lebih berkualifikasi dan untuk memotivasi orang yang lebih berkualifikasi agar mengisi posisi-posisi ini. Masyarakat harus menawarkan kepada mereka imbalan yang lebih besar.
Menurut Mosca, sosiolog Italia, Gaetano Mosca membuat argumen bahwa setiap masyarakat akan terstratifikasi menurut kekuasaan.
Stratifikasi global menggambarkan stratifikasi dunia dan telah digunakan model sederhana yang terdiri dari dunia pertama, kedua dan ketiga. Dunia pertama merujuk pada bangsa kapitalis yang telah melakukan industrialisasi, dunia kedua merujuk pada bangsa komunis, dan dunia ketiga merujuk pada tiap negara yang tidak masuk dalam kategori yang telah disebut.

Persia Kuno

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya semua ilmu yang ada di dunia ini bersumber dari Allah SWT. Manusia belajar ilmu dari Allah melalui tiga cara, yaitu alam semesta, diri sendiri dan melalui sejarah. Maka dari itu sangat penting mempelajari sejarah. Alam semesta, termasuk apa yang ada dalam diri manusia, mengajarkan kepada manusia tentang banyak hal. Al-quran dalam hal ini juga ada keterangannya di dalamnya. Seperti ungkapan, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, juga pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mau menggunakan akalnya”. Dan ungkapan-ungkapan lain yang senada. Sementara sejarah menuntun kita kepada ilmu pengetahuan dan pelajaran tentang apa saja yang terjadi dalam hidup di dunia ini.
Dalam makalah ini akan di paparkan tentang Persia kuno, yaitu Negara Persia pada zaman kuno, perkembangannya serta perselisihan-perselisihannya dengan kerajaan-kerajaan yang lain, seperti perselisihan dari Yunani.

B. Rumusan Masalah
A. Apa asal nama Negara Persia Kuno?
B. Bagaimana Perkembangan Kerajaan Persia?
C. Bagaimana Kekalahan Persia?

C. Tujuan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan kita bisa mengetahui;
1. Asal Negara Persia.
2. Perkembangan Persia.
3. Kekalahan Persia


BAB II
PEMBAHASAN
A. Asal Negara Persia
Iran adalah salah satu Negara tertua di dunia. Sejarahnya telah dimulai dari 5000 tahun yang lalu. Bukti keberadaan manusia dimasa lampau pada masa Palaelithikum awal, dipegunungan Iran telah ditemukan lembah Kerman Shah. Dan seiring dengan berjalannya sejarah panjang ini, Iran telah menjadi panggung perebutan kekuasaan berbagai bangsa. Suatu ketika bangsa Iran melakukan penaklukan dan perluasan kerajaan ke berbagai wilayah kerajaan lainnya, namun suatu saat juga menjadi obyek penaklukan bangsa lain.
Di Iran merupakan wilayah peradaban kaum Elarnit. Mereka menempati daerah barat daya Iran dari 3000 tahun yang lalu sebelum masehi. Pada tahun 1500 SM ada suku yang bermigrasi ke daerah tersebut, yaitu suku Arya. Mereka berasal dari sungai Volga, utara Laut Kaspia, dan Asia Tengah. Akhirnya suku utama dari bangsa Arya, yaitu suku Persia dan suku Medes bermukim di Iran. Satu kelompok lainnya bermukim di barat laut dan mendirikan kerajaan Medes. Sedangkan kelompok yang lain hidup di Iran Selatan, daerah yang kemudian oleh orang Yunani di sebut dengan Persis, yang menjadi asal kata nama Persia. Namun orang-orang Persia tetap menyebut dirinya sebagai bangsa Iran yang berarti “tanah bangsa Arya”.
B. Perkembangan Kerajaan Persia
Seperti yang di jelaskan oleh Ardison Muhammad dalam bukunya yang berjudul Iran, bahwa Suku Medes telah menguasai Persia selama 600 tahun SM. Bangsa Persia yang dipimpin oleh Chyrus mengalahkan kerajaan Medes pada tahun 550 SM serta membentuk Dinasti mereka sendiri (Kerajaan Achaemenid). Kerajaan Achaemenid telah mengalahkan Babylonia (sebuah kerajaan kuno yang sekarang ini masuk wilayah Irak selatan) , Palestina, Syiria, dan seluruh wilayah asia kecil hingga ke Mesir sekitar pada tahun 539 SM. Pada masa Darius, ia telah mengenalkan jalur pelayaran yang bersamaan dengan sistem mata uang logam emas serta perak. Dia juga memanfaatkan jalan kerajaan dari Sardis hingga Susa dan sistem posnya dengan tingkat efisiensi yang menakjubkan.
Pada tahun 500 SM, kekuasaannya telah membentang dari arah barat hingga ke wilayah yang sekarang dikenal dengan sebutan Libya serta kearah timur hingga sekarang menjadi Pakistan, dan dari teluk Oman di selatan sampai laut Aral di Utara. Sedangkan lembah sungai Indus juga merupakan bagian dari Kerajaan Achaemenid. Seni budaya Achaemenid memberikan pengaruh pada India. Serta dinasti Maurya di India dan pemimpinnya Asoka sangat terimbas dengan pengaruh Achaemenid.
C. Kekalahan Persia
Bangsa Persia melakukan invasi ke tempat yang sekarang menjadi wilayah Rusia selatan dan Eropa Tenggara serta hampir menguasainya, yaitu pada sekitar tahun 513 SM. Darius mengirimkan bala tentara ke Yunani pada tahun 490 SM, tetapi dikalahkan oleh bangsa Athena di Marathon. Xerxes, putra dari Darius, menginvasi Yunani di tahun 480 SM. Bangsa Persia mengalahkan tentara Sparta (Kota pada zaman Yunani Kuno yang merupakan ibukota Laconia dengan kota terpenting Peloponesus di tepi Sungai Eurotas)
setelah melalui pertempuran sengit di Thermopylae. Akan tetapi mereka mengalami kekalahan yang menyesakkan di Salamis dan di Depak dari Eropa 479 tahun SM. Setelah mengalami kekalahan di Yunani, Imperium Achaemenid melemah dan mengalami kemunduran.
Raja Alexander dari Macedonia kedaerah Mesir, yaitu kebangsa Isroil, karena ia mengetahui bahwa bangsa Mesir sedang berperang dengan bangsa Persia dan ingin membantunya, maka bangsa Mesir tidak bisa menolaknya. Akhirnya mereka ikut memerangi bangsa Persia. Alexander dari Macedonia menaklukan kerajaan Achaemenid pada tahun 334 SM setelah mengalahkan tentara Persia yang besar dalam pertempuran di Arbela. Pertempuran ini mengakhiri kekuasaan Imperium Achaemenid dan menjadi wilayah kekaisaran Alexander.
Penaklukan keseluruhan kerajaan Achemenid oleh Alexander dianggap sebagai sebuah tragedi besar oleh bangsa Iran, sebagai fakta yang direfleksikan dalam kisah epik nasional Sham Nameh, yang ditulis oleh Firdausi, seorang penyair, kira-kira pada awal abad 11 M. Lebih dari 10 tahun setelah kematian Alexander di 323 tahun SM, salah seorang panglima bernama Seleucus mendirikan sebuah dinasti yang memerintah Persia. Setelah itu, bangsa Parthian membangun kerajaan yang besar melewati Asia kecil Timur dan Asia Barat Daya. Selama pemerintahan mereka, bangsa Parthian harus berperang dengan bangsa Romawi di barat dan bangsa Khusan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Afganistan.
Sekitar tahun 224 M seorang Persia bernama Ardhasir menggulingkan kekuasaan bangsa Parthia dan mengambil alih kerajaan. Setelah lebih dari 550 tahun di bawah kekuasaan bangsa asing, orang Persia kembali memerintah Persia. Dinasti Sassanid ini bertahan selama lebih dari 400 tahun. Dalam kurun waktu itu, senib budaya Iran tumbuh subur, jalan-jalan, irigasi dan bangunan-bangunan berkembang pesat, akan tapi perang antara bangsa Persia dan bangsa Romawi terus berlanjut mewarnai sebagian besar masa pemerintahan reazim Sassanid mencapai kejayaannnya di pertengahan abad ke-6 M. Persia memenangkan beberapa peperangan dengan Romawi, dan menguasai kembali wilayah yang pernah menjadi bagian dari kerajaan Achaemenid. Tentara Persia sebenarnya telah menguasai hingga perbatasan Konstantinopel, yang pada ketika itu menjadi ibukota dari kerajaan Bizantim (Kerajaan Romawi Timur). Akan tetapi mereka disana dikalahkan dan terpaksa mengundurkan diri dari semua wilayah yang telah mereka taklukkan.
Kerajaan Sassanid jauh lebih tersentralisir dari para pendahulunya. Zoroastrianisme menjadi agama negara. Di bawah dinasti Sassanid, eksploitasi dan penindasan yang ekstrim terhadap rakyat mencapai puncaknya. Perbudakan telah melampaui batas dan memasuki masa kritis. Migrasi besar-besaran kaum tani miskin telah merambah kota-kota sebagai akibat tirani kebangsawanan feodal yang tak tertahankan. Namun, dikota–kotapun mereka masih diperlakukan sebagai budak. Penindasan yang terakumulasi itu tiba-tiba meledak dalam bentuk gerakan revolusianer di bawah pimpinan Mozdak.
Mozdak adalah seorang revolusioner besar zaman itu. Gerakannya, seperti halnya gerakan Kristen dimasa awal, yang berkembang di bawah kondisi serupa, memiliki kandungan sosialistik. Ajarannya menuntut distribusi kesejahteraan yang adil, melarang memiliki istri lebih dari satu dan memperjuangkan eliminasi kebangsawanan dan feodalisme. Gagasan-gagasan revolusioner Mazdak mengakar kuat di kalangan budak dan kaum tani miskin. Gerakannya bertahan selama 30 tahun (dari tahun 494 M hingga 524 M). Pada masa pemerintahan Raja Nosherwan, gerakan Mozdak secara brutal ditindas dan dan 30 ribu pengikutnya dibinasakan. Akan tetapi dengan adanya gerakan ini, Nosherwan dipaksa untuk melaksanakan reformasi sosial dan agraris.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Iran telah menjadi panggung perebutan kekuasaan berbagai bangsa. Iran merupakan wilayah peradaban kaum Elarnit. Mereka menempati daerah barat daya Iran dari 3000 tahun yang lalu sebelum masehi. Suku Medes telah menguasai Persia selama 600 tahun SM. Bangsa Persia yang dipimpin oleh Chyrus mengalahkan kerajaan Medes pada tahun 550 SM serta membentuk Dinasti mereka sendiri (Kerajaan Achaemenid). Xerxes, putra dari Darius, menginvasi Yunani di tahun 480 SM. Bangsa Persia mengalahkan tentara Sparta (Kota pada zaman Yunani Kuno yang merupakan ibukota Laconia dengan kota terpenting Peloponesus di tepi Sungai Eurotas)
setelah melalui pertempuran sengit di Thermopylae. Akan tetapi mereka mengalami kekalahan yang menyesakkan di Salamis dan di Depak dari Eropa 479 tahun SM. Setelah mengalami kekalahan di Yunani, Imperium Achaemenid melemah dan mengalami kemunduran.
Alexander dari Macedonia menaklukan kerajaan Achaemenid pada tahun 334 SM setelah mengalahkan tentara Persia yang besar dalam pertempuran di Arbela. Pertempuran ini mengakhiri kekuasaan Imperium Achaemenid dan menjadi wilayah kekaisaran Alexander. Sekitar tahun 224 M seorang Persia bernama Ardhasir menggulingkan kekuasaan bangsa Parthia dan mengambil alih kerajaan. Setelah lebih dari 550 tahun di bawah kekuasaan bangsa asing, orang Persia kembali memerintah Persia. Di bawah dinasti Sassanid ini, eksploitasi dan penindasan yang ekstrim terhadap rakyat mencapai puncaknya. Penindasan yang terakumulasi itu tiba-tiba meledak dalam bentuk gerakan revolusianer di bawah pimpinan Mozdak.

sejarah dunia

1. Sejarah Dunia adalah peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, atau peristiwa yang di rekonstruksi oleh sejarawan dengan menggunakan metode-metode sejarah dan menjadi issu internasional atau issu dunia.
2. Peradaban-peradaban kuna pertama kali muncul di daerah sungai-sungai. Yaitu di lembah sungai Mesopotamia, lembah sungai huang ho, lembah sungai Nil, dan lembah sungai Indus.
Daerah Mesopotamia sekarang meliputi negara Irak. Daerah di sekitar kedua sungai ini, yaitu sungai eufrat dan tigris, tanahnya sangat subur dan bentuknya melengkung seperti bulan sabit. Bangsa pertama yang telah tinggal di Mesopotamia selama bertahun-tahun yaitu bangsa Ubaid. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai sebagai sarana irigasi, pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.
Peradaban lembah sungai kuning atau sungai Huang Ho, sungai ini dinamakan sungai kuning karena lumpur yang dibawanya berwarna kuning yang berada di Cina. Sungai tersebut di Tibet pegunungan Kwen Lun.
Sungai Nil berada di Negara Mesir, benua Afrika. Wilayah ini memiliki tanah yang subur, karena banjir sungai nil yang membawa lumpur. Sungai tersebut merupakan sungai yang terpanjang di dunia dan mencapai 6400 KM. Sungai ini bersumber dari mata air pegunungan Kilimanjaro di Afrika timur. Peradaban lembah sungai ini di bangun oleh masyarakat Mesir kuno.
Peradaban lembah sungai Indus berada di India, yaitu kota Mohenjodaro dan Harappa yang merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa lampau. Mereka bertani, dan mempercayai dewa-dewa serta memujanya.

3. Latar belakang munculnya agama Budha di india.
Agama Buddha merupakan agama yang di bawa oleh Buddha Siddarta Gautama, dari suku Sakya pada awal masa Magadha (546-324 SM). Dia dilahirkan di pegunungan Himalaya yang bernama Lumbihi. Kota ini sekarang terkenal dengan sebutan kota Nepal yang berada disebelah selatan. Siddarta Gautama terkenal dengan nama Sakyamuni (orang bijak dari Sakya).
Siddarta adalah sosok putra brahmana yang setiap orang mencintainya. Namun Siddarta mulai merasakan keresahan dalam dirinya. Dia mulai merasakan kalau cinta ayah dan ibunya dan bahkan cinta temannya Gavindo, tidak akan membawanya menuju kebahagiaan abadi, tidak akan membawanya kepada kesenangan, dan kepuasan serta tidak akan mampu memenuhi keinginannya. Jiwanya tidak merasakan kedamaian, hatinya tidak merasakan kebahagiaan.
Siddarta Gautama hidup mewah bersama ayahnya yang bernama Raja Kapilavastu. Pada suatu hari kerajaan tersebut digabungkan dengan kerajaan Magadha. Dia dengan keadaannya yang mewah berkesimpulan bahwa pada hakekatnya kehidupan nyata adalah kesengsaraan yang tidak dapat dihindari. Lalu ia pergi meninggalkan kemewahannya dan menjadi pertapa. Setelah itu ia juga berkesimpulan bahwa pertapa juga tidak ada manfaatnya. Maka ia mencari jalan tengah, yang merupakan sebuah kompromis antara kehidupan mewah yang berfoya-foya dengan kehidupan bertapa yang menyiksanya.
Ia pergi kebawah pohon Bodhi dan disitu ia berkata, bahwa tidak akan pergi meninggalkan posisinya sampai ia menemukan kebenaran. Akhirnya pada usia 35 tahun, ia mendapat pencerahan. Sehingga dikenal dengan Gautama Buddha, atau hanya Buddha yang berarti “ia yang sadar”. Kata tersebut diambil dari bahasa Sansekerta. Selanjutnya pada usia 45 tahun, ia pergi dan menelusuri sungai gangga yang berada ditengah India, serta menyebarkan ajarannya.
Jadi agama Buddha dari seorang yang berasal dari suku Sakya yang merasa bahwa bergelimpung dikemewahan tidak ada artinya, lalu ia bertapa dan menganggap bahwa bertapa juga tidak ada artinya, maka ia mengambil jalan tengah antara bertapa dan kemewahan. Sehingga agama Buddha muncul dengan adanya faktor kemewahan dan kemiskinan yang di alami oleh Siddharta Gautama, yang kemudian ia berada di bawah pohon Bodhi dan akhirnya ia mendapat pencerahan kemudian mengajarkan ajarannya tersebut kepada orang lain.

4. Yang membangun Tembok Besar Cina.
Bangsa Cina yang boleh dikatakan “salah satu” dari Negara Asia yang memiliki peradaban tertua dan terkaya setelah peradaban lembah sungai Hindus, India, memiliki kebudayaan yang masih bagus hingga sekarang, yaitu tembok besar Cina.
Tembok ini menjadi salah satu keajaiban dunia. Banyak pengetahuan bahwa tembok ini memiliki panjang 6400 KM, dan lebar yang bagian atas 5 m, sedangkan lebar bawah 8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara tersebut 11-12 m.
Tembok Raksasa Cina pastinya dalam pembangunannya memerlukan waktu yang sangat lama. Semula diperkirakan dari dinasti Qin Shi Huang yang memulai pembangunannya. Namun sebenarnya tembok tersebut telah dibangun sebelum dinasti Qin Shi Huang berdiri, tepatnya di bangun pada zaman Negara-negara berperang, yaitu pada masa dinasti Chin untuk membendung masuknya bangsa pengembara dari utara, missal suku Hsing Nu, ke daratan Cina.
Kaisar dinasti Qin tersebut hanya meneruskan pembangunannya saja. Sepeninggal Qin Shi Huang, pembangunan sempat terhenti dan baru mulai lagi ketika Dinasti Sui dan terakhir diteruskan Dinasti Ming. Dan tembok besar yang kita lihat sekarang ini merupakan hasil pembangunan terakhir oleh dinasti Ming. Mereka membangun tembok tersebut untuk membatasi wilayah-wilayah perkotaan dan perumahan serta untuk mengintai musuh, apakah musuh datang apa tidak lewat menara pengintai.
5. Abad Pertengahan adalah zaman antara 500-1500 AD. Pada umumnya telah diterima bahwa sejarah kuno berakhir pada tahun 476, karena kaisar Romawi Barat Romulus Agustus (Agustilus) diturunkan dari tahta oleh Ordeaker. Tindakan Ordeaker menandai akhir suatu zaman besar dalam sejarah dan mulainya suatu zaman baru.
Lenyapnya semua kemajuan intelektual klasik membuat semua orang jadi terbelakang. Bahkan para raja dan bangsawan kebanyakan tidak bisa baca tulis. Mereka benar-benar orang-orang yang tidak berilmu dan tidak berpendidikan, kecuali mungkin Charlemagne, pemimpin terbesar Eropa dan paling tercerahkan saat itu, yang bisa membaca meskipun tidak bisa menulis.
Periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine “siapapun yang mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng yang menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur”. Kota inilah yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang yang sombong dan angkuh adalah merupakan kepekatan hati dan orang yang memiliki pengetahuan tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan ketika melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan kesombongannya, maka semua sudut kegelapannya akan terlihat.
Konsep diatas, dipertegas oleh Fritjof Capra (2004) yakni : “Para ilmuwan pada Abat Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari berbagai fenomena, menganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tuhan, roh manusia, dan etika, sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi tinggi, jadi ilmu didasarkan atas penalaran keimanan”.
Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahan dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai campurtangan setan. Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance.

Belajar lagi ya,,,,,

Dont be chicks
 Jangan pengecut
Love is beauty, but not every beauty have love.
 Cinta adalah indah, namun tidak semua keindahan memiliki cinta.
Think today and speak tomorrow.
 Pikirkan hari ini dan lakukan besuk.
I always hope even the opes don’t always prove.
 Saya akan terus berharap meskipun itu tidak selalu terbukti.

Belajar bahasa yukkkkk............................

The first love never forgetten المحبة الاولى لاتنس فيها
 Cinta pertama tak terlupakan.
You are really something.
انت كا لموجودة
 Kamu ada-ada aja.
We have something in common.
.بيننا الشبه
 Kita memiliki kesamaan.

Sabtu, 11 Juni 2011

rinduku padamu....


Sore telah datang,,
Memperingatkan kita tuk selalu berjuang
Dari bukanya pemandang
yang selalu menghembuskan pandang..
Derasnya air yang melalui saluran
Kan selalu berusaha keluar
Dan bersedia tuk kau gunakan
Dalam mencapai kehidupan
Kebenaran harus kau tegakan
Kemandirian harus kau laksanakan
Kegigihan harus kau tingkatkan
Kebaikan niat harus kau tancapkan
Berbuanglah tetap berjuang
Jangan mengenal kekalahan
Namun ingatlah, ,
Seseorang yang sukses
Pasti tidak pernah tidak Mengalami suatu kekurangberhasilan

Hadrah di IAIN Sunan Ampel

Islam mengajarkan umatnya agar senang membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Dalam sebuah hadist diterangkan, bahwa barang siapa yang memperbanyak sholawat untuk Nabi Muhammad maka Allah akan menyuruh semua makhluk Allah untuk memintakan ampunan setelah ia meninggal. Yaitu hadist yang berbunyi,
من اكثر من الصلا ة على فى حياته امرالله جميع مخلوقاته ان يستغفرواله بعد موته
Artinya, “Barang siapa memperbanyak membaca sholawat atasku (Nabi) semasa hidupnya, niscaya Allah akan memerintahkan semua makhluknya untuk memintakan ampun baginya setelah ia mati”.
Dengan adanya anjuran seperti ini, maka umat Islam melakukannya dengan membaca sholawat yang diiringi musik. Memang masalah musik banyak ulama yang mengharamkan, namun juga ada yang diperbolehkan yaitu rebana, karena bertujuan untuk bersholawat kepada Rosulullah. Contoh hadist yang menerangkan bahwa musik haram yaitu dari Imran ibn Husain meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, telah bersabda, “Akan berlaku kemusnahan, penukaran rupa (penjelmaan) dan lontaran dalam umat ini.” Seorang lelaki dari kaum muslimin berkata, “Bilakah yang demikian itu akan berlaku wahai Rasulullah SAW?” Beliau bersabda yang mafhumnya, “Apabila lahir biduanita-biduanita, alat-alat musik dan di minumnya khamr (arak)”. (Hadith Sahih riwayat Tirmidhi dan Ibn Abiddunya. Lafaz hadith ini menurut riwayat Tirmidhi. Lihat Sahih Sunah At Tirmidhi 1801-2323, Sahih Al Jaami’ As Sagheer 4273 dan Silsilatul Ahadeeth As Saheehah - Syaikh Mohammad Naasiruddin Al Albaani).
Di tengah-tengah dunia yang berkembang dan sudah maju, rasanya sangat sulit untuk tetap melestarikan budaya-budaya tradisional, yang telah diwariskan nenek moyang kepada kita, seperti budaya-budaya Islam, yaitu hadrah. Selain itu juga budaya-budaya yang tidak merupakan budaya Islam, seperti budaya yang dihasilkan oleh nenek moyang yang hanya mengadakan kebudayaan hanya untuk memenuhi kehidupannya, seperti kegiatan-kegiatan yang dilakukannya ketika akan menanam padi dan sebagainya, namun di Surabaya, khususnya di lingkungan IAIN Sunan Ampel mahasiswa tidak melupakan budaya, bahkan mereka melestarikannya. Padahal Surabaya merupakan kota yang besar dan penuh dengan publik serta pabrik karena kota industri, namun kegigihan para mahasiswa untuk tetap mengembangkan budayanya sangat tinggi.
Surabaya merupakan kota terbesar kedua sesudah kota Jakarta. Kota Surabaya terletak di pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Kota tersebut menjadi ibukota Jawa Timur. Kota yang disebut dengan kota pahlawan diramaikan dengan gemuruh kendaraan yang setiap waktu membanjiri jalan. Hal ini disebabkan karena banyaknya orang yang mencari mata pencahariannya atau pekerjaannya serta pabrik-pabrik industri. Tidak hanya diramaikan dengan gemuruh suara kendaraan, namun kota tersebut juga diramaikan suara mahasiswa. Terdapat banyak perguruan yang telah berdiri. Bahkan issunya di ibukota Jawa Timur ini membebaskan biaya pendidikan tingkat SD, SMP serta SMA. “ Bahkan pendidikan SD, SMP, serta SMA di Surabaya adalah gratis”, itulah yang telah diucapkan Pak Ali Muhdi , ketika menerangkan Ilmu Politik kelas 2B di jurusan Sejarah dan Peradaban Islam (SPI).
Penduduk Surabaya sangat padat. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, dan terdiri dari berbagai macam suku maupun etnis. Kota pahlawan ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu Surabaya Pusat, Surabaya Timur, Surabaya Barat, Surabaya Utara dan Surabaya Selatan, serta terdapat puluhan Kecamatan serta terdapat seratus lima puluh lebih desa. Wonocolo merupakan salah satu kecamatan yang ada di daerah Surabaya Selatan. Di kecamatan tersebut terdapat beberapa desa dan beberapa perguruan tinggi, salah satunya IAIN Sunan Ampel. Perguruan tinggi tersebut di mulai dari pendirian Fakultas Syari’ah Surabaya, dan Fakultas Tarbiyah Malang yang kemudian disusul berdirinya Fakultas Ushuluddin di Kediri berdasarkan KMA No. 66/1964, tanggal 1 Oktober 1964. Berawal dari tiga fakultas (Syari’ah Surabaya, Tarbiyah Malang, dan Ushuluddin Kediri), pada tanggal 5 Juli 1965 Menteri Agama menerbitkan KMA No. 20/1965, tentang pendirian IAIN Sunan Ampel dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya IAIN Sunan Ampel.
IAIN yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 117 Surabaya memiliki lima fakultas dalam program strata 1 yaitu Adab, Dakwah, Ushuluddin, Tarbiyah dan Syari’ah. Adab memiliki tiga jurusan, yaitu Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) dan Bahasa dan Sastra Inggris (BSI). Sedangkan fakultas Dakwah memiliki tujuh jurusan, yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Manajemen Dakwah (MD), Komunikasi, Sosiologi, Psikologi, dan Bimbingan konseling Islam (BKI). Ushuludhin memiliki empat jurusan, yaitu Tafsir Hadist (TH), Perbandingan Agama (PA), Politik Islam (PI) dan Aqidah Filsafat (AF). Tarbiyah memiliki enam jurusan, Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Kependidikan Islam (KI), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Sedangkan fakultas Syari’ah memiliki empat jurusan yaitu Siyasah Jinayah (SJ), Al ahwal as Sahsyiah (AS), Ekonomi Syari’ah (ES) serta mu’amalah.
IAIN Sunan Ampel memiliki Program Pasca Sarjana. Program Pasca Sarjana memiliki beberapa jurusan, seperti Pemikiran Islam, Syari’ah, Pendidikan Islam, Ekonomi Islam, Tafsir Hadist, Pendidikan bahasa Arab, dan Dakwah dan untuk program strata 3, memiliki jurusan Dirosah Islamiyah. State Institute for Islamic Students ( IAIN) juga memiliki UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Misal IQMA (Ikatan Qori’ Qori’ah Mahasiswa), PS (Paduan Suara) yang merupakan tempat mahasiswa yang memiliki ketrampilan suara yang bagus. Selain itu ada HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) UKM ini biasanya mengadakan kegiatan yang mana anggotanya diambilkan dari mahasiswa satu jurusan. Pramuka (Praja Muda Karana) yaitu kegiatan mahasiswa yang biasanya juga mengadakan kegiatan-kegiatan sosial seperti menanam pohon bersama. Selain itu juga ada MAPALSA (Mahasiswa Pecinta Alam), UKOR (Unit Kegiatan Olah Raga) dan sebagainya.
IQMA merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang sering mengadakan acara-acara bersifat mendidik, seperti mengadakan rutinitas qori’ah setiap malam Kamis dan hari Selasa sore, tepatnya setelah Asar. Selain itu juga mengadakan rutinitas latihan MC pada hari Senin jam setengah empat sore, dan hadrah pada malam Jum’at.
Meskipun dunia ini telah mengalami perkembangan elektronik yang pesat, namun mahasiswa tidak melupakan apa yang telah dihasilkan oleh nenek moyangnya, yaitu hadrah yang merupakan seni Islam dengan menggunakan alat musik rebana dan dilengkapi dengan tari-tarian yang diperagakan oleh anggota hadrah tersebut. Itulah yang terbenak dalam pikiranku sehingga ingin menulis hadrah yang ada di IAIN, yang menjadi tempat saya menimba ilmu setelah menyelesaikan pendidikan di Attanwir Talun Sumberrejo Bojonegoro. Sungguh baik kegiatan tersebut, karena di era yang begitu modern ini mahasiswa masih mampu melestarikan apa yang telah dihasilkan para pendahulunya.
Dalam kesenian hadrah lagu-lagu yang dibawakan bercorak islami. Bahkan banyak sekali yang menggunakan bahasa arab. Hal ini dikarenakan memang hadrah diadakan untuk memuja Allah dan RasulNya. Hanya saja hadrah dilakukan dengan dilengkapi rebana. Contoh lagunya yaitu berjudul Alhamdulillah, yang artinya segala puji bagi Allah, syairnya sebagai berikut,
الحمد لله والشكر لله # ازكى صلا تى وسلامى لرسول الله
صل وسلم على المعلم # احمد محمد يا سيدى خير البريه
هذه المدينه فيها نبينا # فيها ابو الزهرايا سيدى خير البريه
Selain itu ada Annabi shollu alaihi yang berarti, bersholawatlah engkau kepada Nabi, dan Alfa Shallallah artinya seribu kali membaca sholawat, Allahumma solli ‘ala Muhammad artinya, Ya Allah limpahkanlah rahmat pada nabi Muhammad dan sebagainya.
Hadrah menjadi salah satu perantara yang digunakan untuk melantunkan sholawat Nabi, dan orang yang membaca sholawat akan mendapat barokah. Nabi yang adil dan suci bersabda, “ Barang siapa bershalawat kepadaku sepuluh kali pada sore hari dan sepuluh kali pada pagi hari, Allah SWT akan membangkitkannya bersama para Nabi kesayangan dan kepercayaanNya dan wali-wali yang patuh, dan Dia akan melimpahkan berkah kepadanya sebagaimana berkah kepada nabiNya”.
Alat musik yang digunakan tidak sama dengan alat musik yang digunakan oleh musik-musik biasa. Namun berupa alat musik rebana. Alat-alat tersebut terbuat dari kulit kambing maupun sapi yang dikeringkan, dan dipasang dengan kayu yang berbentuk bulat. Cara permainannya semua sama, antara yang berbentuk kecil maupun yang besar, yaitu di pukul dengan tangan. Namun suara yang dihasilkan tidak sama, sehingga bisa menyesuaikan dengan lagu yang diinginkan.
Cara menabuh ada dua fariasi nada, yaitu anakan dan nikahi. Ada suara bas dan suara ringan. Suara bas biasanya memakai simbol D, sedangkan suara ringan memakai simbol T. D diambil dari suaranya yaitu Dung, sedangkan T dari suaranya, yaitu Tek. Kadang-kadang hadrah dilakukan dengan berdiri dan ada juga yang dengan duduk. Lagunya ada yang hanya terdiri dari lima atau enam kalimat saja, namun dari kalimat tersebut dibaca beberapa kali, sehingga bisa terasa lebih lama dan panjang.
Hadrah yang ada di daerah Surabaya khususnya di lingkungan IAIN Sunan Ampel, biasanya tanpa ada yang mengiringi dengan tari, namun hanya berupa rebana dan pelantun lagu. Kegiatan ini dilakukan oleh sebagian mahasiswa IAIN Sunan Ampel, yaitu anggota IQMA dan mahasiswa maupun mahasiswi lain yang bukan anggota IQMA, karena kegiatan ini untuk umum. Mereka melakukannya pada malam jumat di masjid Ulul Albab. Masjid yang berada di depan rektorat dan berada di bagian paling depan IAIN Sunan Ampel. Masjid tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan dan kajian oleh mahasiswa, seperti kajian-kajian rutin yang dilakukan oleh IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) dan sebagainya. Hal ini disebabkan tempat yang strategis dan mudah dijangkau.
Kegiatan tersebut diikuti oleh sebagian mahasiswa lain selain dari anggota IQMA. Tepat setelah isya’ sekitar pukul setengah delapan acara dimulai, dengan dipimpin oleh seorang pengatur acara yang biasanya diambilkan dari anggota IQMA dan selesai sekitar pukul 21.00 WIB dengan bacaan do’a.
Pada malam jumat, masjid Ulul Albab terdengar ramai dengan lantunan bermacam-macam lagu Islam yang dipersembahkan kepada Muhammad SAW. Seorang mahasiswa yang menjadi petugas mulai salam dan membuka acara. Kemudian dilantunkan lagunya, lagu yang pertama yaitu berjudul Assalamu ‘alaika, kemudian lagu Ya Robbi Sholli ‘ala Muhammad, dilanjutkan oleh teman-teman yang lain dengan judul Ya rosulullah salam ‘alaika, dan seterusnya sesuai dengan panduan lagu yang ada di kitab al-barjanji yang biasanya digunakan dan bergantian.
IQMA juga pernah mengadakan lomba hadrah ala banjari, yaitu sebuah kesenian khas islami yang berasal dari Kalimantan. Kegiatan ini dilakukan di Gelanggang Mahasiswa (GEMA) untuk memperingati ulang tahun IQMA. Tentu saja hal itu ditujukan sebagai salah satu upaya untuk menjaga eksistensi budaya di tengah derasnya arus globalisasi.
Budaya hadrah tanpa penari ini tidak hanya ada di masjid Ulul Albab saja, tapi di mushola-mushola sekitar IAIN juga ada. Misal di mushola Al-Ikhlas, di mushola yang kelola oleh mahasiswa IAIN ini juga menjadikan hadrah sebagai rutinitas. Mushola yang terletak di Gang Lebar no 84 tersebut selalu mengadakan kegiatan itu setiap dua minggu sekali, yaitu pada malam Rabu. Ali Murtadlo, yang merupakan salah satu mahasiswa IAIN Sunan Ampel ikut andil di mushola ini, dan biasanya selalu mengajak teman-temannya untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Di Pondok pesantren IAIN Sunan Ampel budaya hadrah hanya di lakukan jika ada acara-acara tertentu, seperti Maulid Nabi, Isro’ Mi’roj dan sebagainya. Di Pesantren ini hadrah belum menjadi rutinitas, namun hal ini akan dibicarakan oleh Dewan Mahasantri bagian kesenian. “ Insya Allah hadrah banjari ini akan di jadikan rutinitas Dewan Mahasantri dan akan dibicarakan lebih lanjut”. Kata Masnida salah satu Dewan Mahasantri (DM) IAIN Sunan Ampel.
Di Pesantren Al-Jihad hadrah seperti ini juga dijadikan salah satu rutinitas. Bahkan pada bulan Mei 2011 diadakan lomba banjari untuk memperingati ulang tahun al Jihad. Pesantren dibawah naungan Ustadz Imam Chambali tersebut setiap malam senin diramaikan dengan banjari.
IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlotul Ulama) cabang IAIN juga menjadikan hadrah sebagai rutinitas. Biasanya pada malam rabu. Kegiatan tersebut diikuti oleh anggota IPNU, IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) dan juga dari mahasiswa yang lain.
Kegiatan hadrah yang dilakukan oleh mahasiswa ini sangat berpengaruh dalam kehidupan. Khususnya dalam pendidikan. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat. Kelakuan manusia pada hakekatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi manusia lainnya. Bahan pelajaran atau isi pendidikan ditentukan oleh kelompok atau masyarakat seseorang. Agar seseorang itu bisa melanjutkan eksistensinya, maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, ketrampilan dan bentuk kelakuan lainnya yang diharapkan akan dimiliki setiap anggota. Tiap masyarakat meneruskan kebudayaannya dengan beberapa perubahan kepada generasi muda melalui pendidikan, melalui interaksi sosial. Dengan demikian pendidikan erat hubungannya dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan manusia.
Hadrah sangat erat hubungannya dengan pendidikan, khususnya pendidikan nonformal yang dilakukan di luar sekolah. Dengan adanya hadrah, seseorang dapat mendidik dirinya sendiri untuk selalu mengingat budaya yang telah ada, serta bisa menambah ketaatan dan keimanan kepada Nabi Muhammad SAW. Bagi pelantunnya kegiatan ini bisa menambah ketrampilannya dalam mengolah suara. Serta membunyikan rebana bagi yang bertugas rebana. Selain itu hadrah juga memberi pendidikan dalam keserasian, yaitu dalam kesarasian lagu dan suara rebana yang digunakan sebagai alat musiknya. Syair-syair yang digunakan hadrah juga sangat penting dan mendidik, karena juga berisi kata-kata nasehat.
Kita ketahui kegiatan hadrah lumayan lama, dan hal ini pastinya bisa menjadikan seseorang yang kurang suka dengannya pasti merasa bosan dan tidak sabar dalam menunggunya, namun jika hadrah dilakukan secara rutin bisa mendidik kita menjadi senang dengan kegiatan tersebut dan menambah kesabaran untuk selalu mengikutinya hingga selesai.
Hadrah juga bisa berperan sebagai hiburan. Hiburan adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Kata-kata yang termasuk menghibur seperti pantun, puisi, dan dongeng-dongeng. Sedangkan tempat yang bisa menghibur tergantung orang yang mengatakan, jika seseorang itu senang dengan kegiatan-kegiatan agamis, maka ia akan menganggap bahwa masjid sebagai hiburan dan tempat pelariannya jika ia mengalami kesusahan, namun jika ia seseorang yang tidak senang dengan kegiatan-kegiatan agamis, maka ia tidak akan pernah mengatakan bahwa masjid maupun tempat-tempat ibadah yang lainnya bisa dimanfaatkan sebagai hiburan. Jika benda sebagai penghibur, contoh televisi, banyak orang yang mengatakan bahwa televisi menjadi salah satu hiburan untuk menghilangkan kelelahan. Suatu pekerjaan juga tergantung pada orangnya yang melakukan pekerjaan itu.
Suatu pekerjaan yang mungkin dianggap membosankan oleh orang lain, kadang bisa menjadi suatu pekerjaan yang sangat menyenangkan bagi orang lainnya. Misal ada seorang mahasiswa yang tidak senang belajar dengan mendengarkan musik, namun disisi lain ada mahasiswa yang sangat senang belajar dengan mendengarkan musik, karena digunakannya untuk hiburan dan agar tidak terasa jenuh.
Pendengar hadrah sangat terhibur olehnya. Dengan mendengar serta mengikuti hadrah seseorang bisa melepaskan diri dari segala rutinitas yang mungkin menjadikannya lelah. Meskipun hadrah sudah akan usai, namun terasa belum selesai, karena semangat dan senang dengan hadrah.
“ Mengikuti hadrah itu sangat asyik dan menyenangkan, karena dapat menghibur hati dikala duka menerjang”. Kata Ulwiyatul untsa, salah satu mahasiswi jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) yang aktif dalam IQMA. Dia juga berkata, “Bila waktu telah menujukan pukul sembilan, acara ini sudah mulai usai, namun rasanya hatiku masih ingin terus”, lanjutnya, ketika saya tanya disebuah tempat tinggalnya, yaitu di Pesantren Mahasiswa IAIN Sunan Ampel yang berada di An-Najihah. Memang keramaian mengabaikan waktu. Saya sendiri juga merasa terhibur dengan kegiatan ini, bahkan saya sering mengikutinya, meskipun saya tidak termasuk anggota IQMA. Selain itu juga terdapat mahasiswa yang mengikutinya setelah jam delapan malam, karena baru saja mengikuti kegiatan yang ada di pesantrennya sendiri. Ini menunjukkan bahwa semangatnya dalam mengikuti hadrah, hingga ia masih mau mengikutinya meskipun terlambat.
Kegiatan tersebut juga bisa meningkatkan nilai sosial yaitu rasa solidaritas kita. Nilai merupakan hal yang diinginkan, hal-hal yang dikejar oleh manusia, dengan derajat kedalaman upaya yang berbeda untuk mencapainya. Nilai-nilai ada yang bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip hidup yang dianggap baik, seperti keadilan, keamanan, kebebasan, persamaan, kemanusiaan, kehormatan, dan nasionalisme. Di samping bersifat abstrak, ada pula nilai-nilai yang bersifat kongkret. Seperti pangan, sandang, perumahan, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, sarana perhubungan dan komunikasi.
Nilai sosial berhubungan dengan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Contohnya yaitu marah merupakan pekerjaan yang dianggap buruk dan sabar merupakan hal yang baik. Solidaritas sosial dalam arti moral diwujudkan dalam bentuk kemauan untuk mengajak sesamanya mengakui dan mengikuti kebenaran serta menjauhi segala kemungkaran. Dengan diadakan kegiatan hadrah secara rutin, bisa menumbuhkan keaktifan mahasiswa, untuk menjalin persaudaraan antar sesama serta bisa bertemu dengan teman-teman yang lain. Setelah bertemu di kampus yang selalu sibuk sendiri-sendiri untuk melakukan aktifitas kuliyah, akhirnya bisa bertemu di acara rutin hadrah. Bahkan ada salah satu mahasiswa yang dengan ikhlas telah memberi makanan ringan untuk saudara-saudarinya yang mengikuti kegiatan tersebut. Biasanya ini dilakukan oleh mahasiswa yang ulang tahun pada hari tersebut. Bahkan hadrah ini juga bisa menghibur orang yang tidak mengikuti kegiatan tersebut, karena sibuk atau lelah, yaitu dengan cara mendengarkannya di rumah masing-masing, karena hadrah menggunakan alat pengeras, sehingga bisa didengarkan oleh orang yang berada di luar lingkungan IAIN Sunan Ampel.
Bila dilihat dari sudut pandang agama, yaitu suatu sistem yang berintikan pada kepercayaan akan kebenaran-kebenaran yang mutlak, disertai segala perangkat yang terintegrasi didalamnya, meliputi tata peribadatan, tata peran para pelaku dan tata benda yang diperlukan untuk mewujudkan agama yang bersangkutan , hadrah merupakan kegiatan berada dalam agama Islam. Hadrah merupakan kegiatan yang baik bagi agama Islam, karena dengan hadrah ini, budaya Islam bisa bertambah bagus dan hidup, serta bisa berkembang dengan kegigihan muslim untuk melestarikan hasil budaya yang beringinan untuk bersholawat kepada Rosulullah. Selain itu hadrah bisa meningkatkan kesabaran seseorang, karena pada umumnya kegiatan hadrah berjalan lama, namun seseorang bisa mengikuti hadrah hingga selesai, seperti yang telah diuraikan di atas. Bahkan mereka merasa terhibur.
Banyak orang yang biasa bergelimpung di dunia agamis, pasti ia tidak akan meninggalkan hadrah. Hadrah menjadi simbol dari agama. Hadrah merupakan budaya Islam yang sebaiknya bisa dilestarikan, karena ini merupakan salah satu seni Islam yang baik, yang bisa meningkatkan pendidikan, serta sosial masyarakat. Selain dua hal tersebut hadrah juga bisa berfungsi sebagai hiburan bagi kita.

DAFTAR PUSTAKA
S. Nasution. 1995. Sosiologi Pendidikan. ( Jakarta: Bumi Aksara)
Surbakti, Ramlan.1999. Memahami Ilmu Politik. (Jakarta: PT Gramedia)
Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel. 2010. Panduan Penyelenggaraan Pendidikan Program Strata 1 (S1). (Surabaya: IAIN Press)
Sedyawati, Edi. 2006. Budaya Indonesia. (Jakarta: Raja Grafindo Persada)
Zaini D, Abdullah. Asnawi. 2004. Abad Ini. (Purwodadi: gema Suara Pesantren)