Rabu, 15 Juni 2011

sejarah dunia

1. Sejarah Dunia adalah peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, atau peristiwa yang di rekonstruksi oleh sejarawan dengan menggunakan metode-metode sejarah dan menjadi issu internasional atau issu dunia.
2. Peradaban-peradaban kuna pertama kali muncul di daerah sungai-sungai. Yaitu di lembah sungai Mesopotamia, lembah sungai huang ho, lembah sungai Nil, dan lembah sungai Indus.
Daerah Mesopotamia sekarang meliputi negara Irak. Daerah di sekitar kedua sungai ini, yaitu sungai eufrat dan tigris, tanahnya sangat subur dan bentuknya melengkung seperti bulan sabit. Bangsa pertama yang telah tinggal di Mesopotamia selama bertahun-tahun yaitu bangsa Ubaid. Bangsa ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam biji-bijian dengan memanfaatkan air sungai sebagai sarana irigasi, pertanian ini dilakukan di daerah yang subur.
Peradaban lembah sungai kuning atau sungai Huang Ho, sungai ini dinamakan sungai kuning karena lumpur yang dibawanya berwarna kuning yang berada di Cina. Sungai tersebut di Tibet pegunungan Kwen Lun.
Sungai Nil berada di Negara Mesir, benua Afrika. Wilayah ini memiliki tanah yang subur, karena banjir sungai nil yang membawa lumpur. Sungai tersebut merupakan sungai yang terpanjang di dunia dan mencapai 6400 KM. Sungai ini bersumber dari mata air pegunungan Kilimanjaro di Afrika timur. Peradaban lembah sungai ini di bangun oleh masyarakat Mesir kuno.
Peradaban lembah sungai Indus berada di India, yaitu kota Mohenjodaro dan Harappa yang merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa lampau. Mereka bertani, dan mempercayai dewa-dewa serta memujanya.

3. Latar belakang munculnya agama Budha di india.
Agama Buddha merupakan agama yang di bawa oleh Buddha Siddarta Gautama, dari suku Sakya pada awal masa Magadha (546-324 SM). Dia dilahirkan di pegunungan Himalaya yang bernama Lumbihi. Kota ini sekarang terkenal dengan sebutan kota Nepal yang berada disebelah selatan. Siddarta Gautama terkenal dengan nama Sakyamuni (orang bijak dari Sakya).
Siddarta adalah sosok putra brahmana yang setiap orang mencintainya. Namun Siddarta mulai merasakan keresahan dalam dirinya. Dia mulai merasakan kalau cinta ayah dan ibunya dan bahkan cinta temannya Gavindo, tidak akan membawanya menuju kebahagiaan abadi, tidak akan membawanya kepada kesenangan, dan kepuasan serta tidak akan mampu memenuhi keinginannya. Jiwanya tidak merasakan kedamaian, hatinya tidak merasakan kebahagiaan.
Siddarta Gautama hidup mewah bersama ayahnya yang bernama Raja Kapilavastu. Pada suatu hari kerajaan tersebut digabungkan dengan kerajaan Magadha. Dia dengan keadaannya yang mewah berkesimpulan bahwa pada hakekatnya kehidupan nyata adalah kesengsaraan yang tidak dapat dihindari. Lalu ia pergi meninggalkan kemewahannya dan menjadi pertapa. Setelah itu ia juga berkesimpulan bahwa pertapa juga tidak ada manfaatnya. Maka ia mencari jalan tengah, yang merupakan sebuah kompromis antara kehidupan mewah yang berfoya-foya dengan kehidupan bertapa yang menyiksanya.
Ia pergi kebawah pohon Bodhi dan disitu ia berkata, bahwa tidak akan pergi meninggalkan posisinya sampai ia menemukan kebenaran. Akhirnya pada usia 35 tahun, ia mendapat pencerahan. Sehingga dikenal dengan Gautama Buddha, atau hanya Buddha yang berarti “ia yang sadar”. Kata tersebut diambil dari bahasa Sansekerta. Selanjutnya pada usia 45 tahun, ia pergi dan menelusuri sungai gangga yang berada ditengah India, serta menyebarkan ajarannya.
Jadi agama Buddha dari seorang yang berasal dari suku Sakya yang merasa bahwa bergelimpung dikemewahan tidak ada artinya, lalu ia bertapa dan menganggap bahwa bertapa juga tidak ada artinya, maka ia mengambil jalan tengah antara bertapa dan kemewahan. Sehingga agama Buddha muncul dengan adanya faktor kemewahan dan kemiskinan yang di alami oleh Siddharta Gautama, yang kemudian ia berada di bawah pohon Bodhi dan akhirnya ia mendapat pencerahan kemudian mengajarkan ajarannya tersebut kepada orang lain.

4. Yang membangun Tembok Besar Cina.
Bangsa Cina yang boleh dikatakan “salah satu” dari Negara Asia yang memiliki peradaban tertua dan terkaya setelah peradaban lembah sungai Hindus, India, memiliki kebudayaan yang masih bagus hingga sekarang, yaitu tembok besar Cina.
Tembok ini menjadi salah satu keajaiban dunia. Banyak pengetahuan bahwa tembok ini memiliki panjang 6400 KM, dan lebar yang bagian atas 5 m, sedangkan lebar bawah 8 m. Setiap 180-270 m dibuat semacam menara pengintai. Tinggi menara tersebut 11-12 m.
Tembok Raksasa Cina pastinya dalam pembangunannya memerlukan waktu yang sangat lama. Semula diperkirakan dari dinasti Qin Shi Huang yang memulai pembangunannya. Namun sebenarnya tembok tersebut telah dibangun sebelum dinasti Qin Shi Huang berdiri, tepatnya di bangun pada zaman Negara-negara berperang, yaitu pada masa dinasti Chin untuk membendung masuknya bangsa pengembara dari utara, missal suku Hsing Nu, ke daratan Cina.
Kaisar dinasti Qin tersebut hanya meneruskan pembangunannya saja. Sepeninggal Qin Shi Huang, pembangunan sempat terhenti dan baru mulai lagi ketika Dinasti Sui dan terakhir diteruskan Dinasti Ming. Dan tembok besar yang kita lihat sekarang ini merupakan hasil pembangunan terakhir oleh dinasti Ming. Mereka membangun tembok tersebut untuk membatasi wilayah-wilayah perkotaan dan perumahan serta untuk mengintai musuh, apakah musuh datang apa tidak lewat menara pengintai.
5. Abad Pertengahan adalah zaman antara 500-1500 AD. Pada umumnya telah diterima bahwa sejarah kuno berakhir pada tahun 476, karena kaisar Romawi Barat Romulus Agustus (Agustilus) diturunkan dari tahta oleh Ordeaker. Tindakan Ordeaker menandai akhir suatu zaman besar dalam sejarah dan mulainya suatu zaman baru.
Lenyapnya semua kemajuan intelektual klasik membuat semua orang jadi terbelakang. Bahkan para raja dan bangsawan kebanyakan tidak bisa baca tulis. Mereka benar-benar orang-orang yang tidak berilmu dan tidak berpendidikan, kecuali mungkin Charlemagne, pemimpin terbesar Eropa dan paling tercerahkan saat itu, yang bisa membaca meskipun tidak bisa menulis.
Periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
Dalam paradigma abad pertengahan, dua wilayah agama dan dunia terpisah total satu dengan yang lain sehingga tidak ada peluang bagi ekspansi satu terhadap yang lain atau pembauran antar keduanya. Seorang manusia kalau tidak ‘melangit’ haruslah ‘membumi’, atau kalau tidak meyakini kekuasaan alam gaib terhadap segala urusan hidupnya, maka dia harus memutuskan hubungan secara total dengan Tuhan dan roh-roh kudus, dan jika dia menghargai jasmani dan urusan materinya maka dia bukan lagi seorang rohaniwan dan berarti telah memutuskan hubungan dengan Tuhan. Kata Augustine “siapapun yang mahir dalam kesenian, perang, dan filsafat adalah orang yang bejat dan sesat, karena dia berasal dari kota setan dimana kebahagiaannya tak lebih dari sekadar topeng yang menipu, dan keindahannya hanya merupakan wajah alam kubur”. Kota inilah yang tidak diterima oleh Tuhan dan fitrah manusia. Karena orang yang sombong dan angkuh adalah merupakan kepekatan hati dan orang yang memiliki pengetahuan tentang segala yang harus diketahui oleh orang-orang terpuji. Dan ketika melihat kota setan ini tenggelam ke dalam kesesatan dan kesombongannya, maka semua sudut kegelapannya akan terlihat.
Konsep diatas, dipertegas oleh Fritjof Capra (2004) yakni : “Para ilmuwan pada Abat Pertengahan, yang mencari-cari tujuan dasar yang mendasari berbagai fenomena, menganggap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Tuhan, roh manusia, dan etika, sebagai pertanyaan-pertanyaan yang memiliki signifikansi tinggi, jadi ilmu didasarkan atas penalaran keimanan”.
Dengan demikian, kerangka berpikir yang dominan pada abad pertengahan dan tekanan kuat para elit gereja yang menganggap dirinya pengawas tatanan yang menguasai dunia dan telah menginterogasi ideologi para ilmuan dan menyeret mereka ke pengadilan serta menganggap kegiatan ilmiah sebagai campurtangan setan. Abad Pertengahan berakhir pada abad ke-15 dan kemudian disusul dengan zaman Renaissance.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar